Horeee!! Alhamdulillah akhirnya Indonesia bisa juga bikin rakitan mobil paling irit di ajang Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2014 di Manila, Filipina. Rakitan mobil di usung oleh Tim Horas dari Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan. Ada 2 gelar juara yang berhasil diraih Tim Horas, yaitu Juara I kategori Urban Concept bahan bakar ethanol oleh Tim Horas Mesin dan Juara II kategori Urban Concept berbahan bakar diesel oleh Tim Horas USU.
Ajang ini melombakan 2 kategori, yaitu Prototype dan Urban Concept. Kategori Prototype menampilkan rakitan kendaraan yang paling aerodinamis dan berbahan bakar se-efisien mungkin. Hal ini fokus pada memaksimalkan efisiensi bahan bakar melalui desain yang inovatif (aerodinamis) sehingga bisa meminimalisir gesekan angin. Kalau kategori Urban Concept berfokus pada desain dan membuat kendaraan hemat bahan bakar untuk jalanan umum. Kendaraan ini lebih dekat kepada kendaraan yang biasa kita gunakan atau kita lihat sehari-hari.
Tim Horas dari USU ikut serta dalam kategori Urban Concept saja dengan bahan bakar ethanol dan diesel. Acara ini berlangsung selama 4 hari dari 06 Februari 2014 sampai dengan 09 Februari 2014 di Manila, Filipina. Menurut informasi yang ane dapat, peserta harus menjalankan 10 putaran pada trek berbentuk persegi panjang dengan jarak 1,2 kilometer per putaran.
SEM Asia 2014 juga memberikan 24 penghargaan On-Track dengan hadiah uang sebesar $ 2.000 dan $ 1.000 untuk pemenang dan runner up di kategori Prototype dan Urban Concept. Selain itu, tim juga akan berlomba untuk enam penghargaan Off-Track yakni Komunikasi, Desain Kendaraan, Inovasi Teknik, Keselamatan, Ketekunan dan Semangat Berkompetisi, dan penghargaan Shell Helix Tribology.
Patut kita banggakan prestasi anak bangsa yang satu ini. Berkompetisi di ajang bergengsi dan bersaing melawan negara-negara yang sudah mahir tentang teknologi. Mereka harus bersaing melawan Thailand, Vietnam, Filipina, Malaysia, Lebanon , Pakistan , Qatar dan Uni Emirat Arab dan lainnya di Asia. Ternyata Tim Horas bisa membuktikan, gak ada yang gak mungkin untuk Indonesia. Rakitan mobil mereka berhasil menjadi mobil paling irit berbahan bakar ethanol sejauh 101,4 km /liter dan juara ke-2 dengan bahan bakar diesel sejauh 57 km/liter.
Tapi sayangnya mereka kurang mendapat lirikan dari pemerintah. Menurut Detikcom, biaya perakitan sebesar Rp 70 Juta dan biaya pengiriman ke Manila sebesar Rp 100 Juta di peroleh dari patungan dan sponsor. Belum ada bantuan dari pemerintah untuk masalah ini…
Oke.. Selamat untuk Tim Horas yang udah menangin kompetisinya. Terima kasih udah mengharumkan nama Indonesia Anak bangsa udah menjadi kebanggaan, saatnya bapak bangsa dan ibu bangsa membuat Indonesia makin maju lagi. Paling tidak membantu anak bangsanya supaya lebih sukses lagi di ajang Internasional. Oke sekian dulu selamat menikmati.
Berita di Detikcom : Anak Medan Juara Mobil Rakitan Teririt Se-Asia di Manila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar