Contoh bab 2 dalam karya tulis yang berjudul pengaruh pergaulan terhadap perilaku siswa
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam
bab ini penulis memaparkan sub bab-sub bab yaitu (1) pengertian pergaulan,(2) tujuan pergaulan bagi siswa
SMP Negeri 20 Malang, (3) manfaat pergaulan bagi siswa SMP Negeri 20 Malang, (4) hubungan pergaulan
dengan perilaku, (5) perubahan
perilaku siswa karena pengaruh pergaulan, (6)
dampak
pergaulan bagi siswa SMP Negeri 20
Malang, (7) cara
mengatasi dampak negatif pergaulan,
(8) hasil angket tentang pengaruh pergaulan terhadap
perilaku siswa SMPN 20 Malang.
2.1 Pengertian Pergaulan
Pergaulan adalah
interaksi kita dengan dunia sekitarnya, dengan cara apa, dengan siapa, di
mana, melalui media apa dan kapan. Jawaban terhadap ke 5 hal inilah
yang memberi predikat pada pergaulan kita apakah pergaulan kita
ini positif atau negatif.
Pergaulan
berasal dari kata gaul. Pergaulan itu sendiri maksudnya kehidupan
sehari-hari dalam persahabatan atau bermasyarakat.Namun tidak demikian
dikalangan kebanyakan remaja saat ini. Gaul menurut dimensi remaja-remaja yang
katanya modern itu adalah ikut dalam trend, mode, dan hal lain yang behubungan
dengan keglamoran hidup. Harus masuk kedalam geng-geng, sering pergi diberbagai
tempat seperti mall, tempat wisata, game center dan lain-lain. Yang mana
pada akhirnya, gaul dimensi remaja akan menimbulkan budaya konsumtif.
Yang
patut disayangkan pula dari “gaul” kebanyakan remaja saat ini adalah standart
nilainya diambil dari tradisi budaya ataupun cara hidup masyarakat non muslim.
Contoh, baju yang dipakai itu modelnya harus sesuai dengan mode-mode yang
berkembang di dunia internasional saat ini. Dan bisa kita lihat pakaian-pakaian
tersebut jarang sekali ada yang cocok dengan kriteria pakaian yang pantas
secara Islam.
Solidaritas
dan kesetiakawanan sering dijadikan landasan untuk terjun kedunia hura-hura.
Dengan “setia kawan” itu pula kebanyakan remaja mulai merokok, minum minuman
keras, mengonsumsi narkoba, dan bahkan sex bebas.Kalau tidak ikut
kegiatan-kegiatan geng ataupun teman nongkrong bisa dianggap tidak “setia
kawan”.Paradigma seperti itulah yang menggerayangi pikiran sebagian remaja masa
kini. Sebenarnya dengan tindakan itu mereka telah merusak kemurnian makna dari
solidaritas dan kesetiakawanan itu sendiri.
Jika
ditinjau lebih dalam “gaul” tidak akan menimbulkan banyak dampak negatif jika
standart nilai yang dipakai untuk mendefinisikan gaul itu, standart nilai yang
sesuai dengan syariat Islam dan juga budaya timur yang penuh dengan tata krama
dan kesopanan. Hanya saja, merubah sesuatu yang sudah mendarah daging
disebagian remaja saat ini tidaklah mudah. Semua itu memerlukan sinergi dari
semua pihak, baik orang tua, keluarga, pemuka masyarakat, pemerintah, dan yang
tak kalah pentingnya adalah peran kita sendiri sebagai remaja yang akan
menjalani kehidupan dalam bingkai kata “gaul” itu sendiri.
2.2 Tujuan
Pergaulan bagi Siswa SMP Negeri 20 Malang
Pergaulan
juga memiliki tujuan, antara lain sebagai berikut :
1)
Mencari
identitas diri.
Seorang anak bergaul salah satunya adalah untuk
mencari identitas diri karena dengan bergaul maka anak itu dikenali oleh anak
lain, Dan bila ia pergaulannya sangat luas maka anak itu akan di kenali oleh
lebih banyak anak.
2)
Meningkatkan
kemampuan interaksi dengan sesama.
Dengan bergaul kita akan sering berinteraksi dengan
orang lain, dan jika kita sering berhubungan dengan orang banyak kita akan
terbiasa untuk bersosialisasi sehingga tidak akan kuper atau pun minder jika
sedang berhadapan dengan orang lain ataupun di depan orang banyak, dan jika
kita kuper maka akan ketinggalan berita dan akan ketinggalan sesuatu yang
paling baru.
3)
Sebagai Kebutuhan hidup.
Seseorang bergaul adalah untuk memenuhi kebutuhan
hidup, karena manusia adalah mahluk sosial, sehingga manusia tak dapat hidup
tanpa orang lain. Buktinya adalah sejak
lahir saja kita membutuhkan orang lain yaitu orang tua, saat sekolah kita juga membutuhkan orang lain
yaitu guru, saat meninggal pun untuk menguburnya pun tak luput dari orang lain,
oleh itulah seseorang selalu membutuhkan pergaulan.
4)
Menjalin
tali persaudaraan.
Dengan bergaul maka kita akan menjalin tali
pesaudaraan dan jika kita sering bergaul maka tali persaudaraan kita akan
menjadi lebih erat dan manfaat mempererat tali persaudaraan adalah supaya kita
tetap muda dan juga panjang umur .
5)
Menambah
wawasan.
Untuk menambah wawasan, selain dengan mencari di
internet, kita juga butuh informasi dari teman, jadi semakin banyak teman maka
akan semakin banyak informasi yang kita peroleh, karena setiap bergaul kita akan
berbicara dengan orang lain , dan hal yang dibicarakan itu dapat kita jadikan
informasi untuk kita, dan lain orang
lain pula hal yang dibicarakan, dan setiap orang pasti membawa informasi baik
banyak maupun sedikit sehingga jika kita sering bergaul maka akan menambah
wawasan yang kita miliki.
6)
Menambah
teman.
Dengan bergaul kita akan memiliki banyak teman
karena dengan jika bergaul dengan satu orang lalu kenal dengan temannya dan
jika kita telah terbiasa untuk bergaul maka kita akan menambah banyak teman dan
sehingga pergaulan kita menjadi luas.
7)
Mudah
diakui di kelompoknya.
Jika sering bergaul teman kita akan mengetahui
kemampuan atau keahlian yang kita miliki dank arena teman- teman tahu jika kita
memiliki kemampuan atau keahlian dalam suatu bidang, maka kita akan mudah di
ajak bergaul atau mudah di akui dalam kelompoknya, karena teman-teman kita
ingin supaya dia juga tertular memiliki kemampuan juga.
2.3 Manfaat Pergaulan
bagi
Siswa SMP Negeri 20 Malang
Adapun
manfaat pergaulan yaitu :
2.3.1 Ajang
memastikan identitas diri
Siswa
bisa melihat apakah dirinya populer di lingkungan teman-temannya atau
tidak.Sebab, yang terlibat jalan bareng
teman adalah anak-anak yang sudah terpilih di dalam per group-nya.Untuk
terpilih di dalam per group biasanya harus memiliki persyaratan
tertentu. Jika siswa terpilih berarti ia sudah diterima di lingkungan peer
group-nya dan ini bisa Membuat siswa lebih percaya diri. Ia pun akan lebih
memahami identitas dirinya.
2.3.2 Meningkatkan
kemampuan berinteraksi dan ikatan pertemanan.
Banyak
hal yang bisa dilakukan saat pergi bersama teman, mereka bisa tukar pikiran, sharing, saling membantu, saling
mengingatkan, dan lainnya. Secara langsung hal ini akan meningkatkan kemampuan
anak dalam berinteraksi sosial. Kegiatan ini pun akan meningkatkan kemampuan
siswa dalam ikatan pertemanannya.
2.3.3 Memenuhi
kebutuhan otonomi
Saat
pergi bersama teman, seorang siswa bisa bebas menentukan sendiri apa yang ia
mau. Hal ini membuatnya senang karena otonominya saat itu digunakan dengan
lebih leluasa, bebas dari aturan yang mungkin menurutnya mengekang.Selama hal
tersebut wajar, tidak masalah.
2.3.4 Memperkaya
Pengalaman
Pengalaman
siswa terhadap dunia luar akan meningkat. Misalnya, ketika menonton film di
bioskop, ia tahu banyak informasi yang di sajikan di film tersebut, ketika
makan di restoran, ia jadi tahu bahwa makanan di uahu situasi dan kondisinya
yang begitu ramai dan riuh; ia juga bisa bertemu dengan berbagai karakter orang
beserta gaya dan model berbusananya.Ia tahu apa saja yang sedang tren pada saat itu, dan banyak lagi.
2.4
Hubungan Pergaulan dengan
Perubahan
Perilaku Siswa SMP
Negeri 20 Malang
Pergaulan
seseorang memiliki hubungan yang sangat
erat
dengan perubahan perilaku siswa. Karena
pergaulan mencerminkan sikap dan perilaku siswa tersebut. Jika ia sering bergaul dengan orang yang baik maka dia akan
tertular menjadi baik juga, tetapi jika ia bergaul dengan orang yang tidak baik
maka meskipun sedikit dia juga akan tertular tidak baik. Jadi, pergaulan
menumbuhkan kepribadian atau perilaku siswa tergantung dari pergaulan yang
dijalani, jika yang dijalani adalah pergaulan positif maka akan berdampak
positif, tetapi jika pergaulan yang dijalani adalah pergaulan yang negatif maka
akan berdampak negatif juga.
2.5
Perubahan-Perubahan Perilaku
Siswa SMP Negeri
20 Malang karena
Pengaruh Pergaulan
Perilaku
siswa dapat berubah sesuai dengan pergaulan yang dijalaninya. Adapun bentuk-
bentuk perubahan perilaku, antara lain sebagai berikut:
Bentuk– bentuk perubahan perilaku akibat pengaruh
pergaulan.
1) Perubahan Alamiah ( Natural Change )
Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian
perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah.
2) Perbahan
terencana ( Planned Change )
Perubahan perilaku ini terjadi karena memang
direncanakan sendiri oleh subjek.
3) Kesediaan
untuk berubah ( Readdiness to Change )
Apabila terjadi suatu inovasi atau
program-program pembangunan di dalam masyarakat, maka yang sering terjadi
adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan
tersebut, dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi atau
perubahan tersebut.
2.6
Dampak Pergaulan
bagi
Siswa SMP Negeri 20 Malang
Pergaulan
sangat berdampak pada perilaku, karena pergaulan itu seperti ajang mencari jati
diri kita.Tetapi terkadang banyak yang salah mengartikan pergaulan.Banyak yang
mengartikan pergaulan sebagai sesuatu yang negatif.Hal ini dikarenakan banyak
juga yang menyalahgunakan pergaulan, seperti merokok, sex bebas, pemakaian
narkoba dan lain-lain.Akan tetapi jika ditelusuri, pergaulan tidak hanya
menghasilkan dampak yang negatif tetapi juga dampak yang positif.
2.6.1
Dampak Positif
Pergaulan
bagi
Siswa SMP Negeri 20 Malang
Pergaulan merupakan ajang
sosialisasi bagi individu dalam mengenal lingkungan sosialnya. Melalui
pergaulan, dapat diperoleh dampak yang positif sebagai berikut:
1)
Lebih
mengenal nilai-nilai dan norma sosial yang berlaku sehingga mampu membedakan mana yang pantas
dan mana yang tidak dalam melakukan sesuatu.
2)
Lebih
mengenal kepribadian masing-masing orang sekaligus menyadari bahwa manusia
memiliki keunikan yang masing-masing perlu dihargai.
3)
Mampu
menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang sehingga mampu
meningkatka rasa percaya diri.
4)
Mampu
membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima di berbagai lapisan masyarakat sehingga bisa tumbuh dan
berkembang menjadi sosok individu yang pantas diteladani.
2.6.2 Dampak Negatif
Pergaulan
bagi
Siswa SMP Negeri 20 Malang
Pergaulan yang tidak tepat akan
menjerumuskan seseorang dalam jurang kenistaan dan kehancuran. Memang tidaklah
mudah memilih pergaulan yang tepat, sebab kadangkala pergaulan yang negatif
justru lebih menyenangkan. Pergaulan semacam ini lebih mengasyikkan dan sulit
menyadari bahwa apa yang dilakukan menyimpang.
Beberapa dampak negatif yang terbentuk akibat pergaulan yang
salah, yaitu sebagai berikut:
1)
Hilangnya
semangat belajar dan cenderung malas dan menyukai hal-hal yang melanggar norma
sosial.
2)
Suramnya
masa depan akibat terjerumus dalam dunia kelam, misalnya: kecanduan narkoba,
terlibat dalam tindak kriminal
dan sebagainya.
3)
Dijauhi
masyarakat sekitar karena perilaku tidak sesuai dengan nilai/norma sosial yang
berlaku.
4)
Tumbuh
menjadi sosok individu dengan kepribadian yang menyimpang.
5)
Sering
melakukan hal-hal yang negative
2.7 Cara Mengatasi
Dampak Negatif Pergaulan
Ibarat orang yang terlanjur sakit
atau terserang penyakit, tidaklah mudah mengembalikan situasi seperti
semula.Tindakan pengobatan atau terapi yang terus menerus diperlukan untuk
mengembalikan kondisi pribadi yang terlanjur menyimpang akibat pengaruh pergaulan
negatif.
Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi
pengaruh negatif:
1) Membakitkan kesadaran kepada yang
bersangkutan bahwa apa yang telah ia lakukan adalah menyimpang. Kadangkala
perilaku menyimpang tidak menyadari bahwa apa yang telah ia lakukan salah. Jika
dari yang bersangkutan belum ada kesadaran bahwa apa yang dilakukan selama ini
keliru adalah sia-sia. Misalnya, anak yang tidak menyadari bahwa merokok itu
tidak baik bagi kesehatannya akan sulit untuk diarahkan agar ia menjauhi rokok.
2) Memutuskan rantai yang menghubungkan
antara individu dengan lingkungan yang menyebabkan ia berperilaku menyimpang.
Hal ini dapat dilakukan dengan memindahkan individu tersebut dari lingkungan
pergaulannya dan membawa ke kancah pergaulan baru. Hal ini tidaklah mudah,
sebab kadangkala yang bersangkutan tidak mampu menyesuaikan diri di tempat
lingkungannya yang baru atau justru lingkungan baru yang tidak mampu
menerimanya.
3) Melakukan pengawasan melakat sebagai
control secara terus-menerus agar anak terhindar dari perilaku yang menyimpang.
Pengawasan harus dilakukan oleh orang yang disegani, sehingga anak tidak berani
mengulangi perbuatannya yang salah.
4) Melakukan kegiatan konseling atau
pemberian nasihat secara persuasif, sehingga anak tidak merasa bahwa ia dibawah
proses pembimbingan. Melibatkan anak dalam kegiatan keagamaan sesuai dengan
keyakinan yang ia anut merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
membuka pikitan anak mengenai apa yang baik dan apa yang buruk.
2.8 Hasil Angket tentang Pengaruh Pergaulan terhadap Perubahan Perilaku Siswa SMP
Negeri 20 Malang
Berdasarkan
penyebaran angket tentang pengaruh pergaulan terhadap perilaku siswa pada hari
Kamis, 19 Desember 2013 penulis memperoleh data sebagai berikut.
Dari hasil pertanyaan
pertama yaitu apakah Anda
hanya bergaul dengan teman satu sekolah saja? dari 100 siswa yang mengisi
angket, 6% menjawab ya, 86% menjawab tidak, dan 8% menjawab ragu-ragu. Apakah Anda termasuk siswa yang
pandai bergaul? dari 100 siswa yang mengisi angket, 57% menjawab ya, 10%
menjawab tidak, dan 33% menjawab ragu-ragu. Apakah pergaulan itu
menguntungkan bagi Anda?
dari 100 siswa yang mengisi angket, 85% menjawab ya, 3% menjawab tidak, dan 12%
menjawab ragu-ragu. Apakah pergaulan itu merugikan bagi Anda? dari 100 siswa
yang mengisis angket, 5% menjawab ya, 76% menjawab tidak, dan 19% menjawab
ragu-ragu. Apakah Anda
bisa hidup tanpa bergaul?dari 100 siswa yang mengisis angket, 11% menjawab ya,
77% menjawab tidak, dan 12% menjawab ragu-ragu.
Dari hasil
pertanyaan Apakah bergaul merupakan suatu kebutuhan
bagi Anda? dari 100 siswa yang
mengisi angket, 62% menjawab ya, 9% menjawab tidak, dan 29% menjawab ragu-ragu.
Apakah Anda bangga apabila
pergaulan anda luas? dari 100 siswa yang mengisi angket, 68% menajawab ya, 14%
menjawab tidak, dan 18% menjawab ragu-ragu. Apakah Anda bisa membedakan
pergaulan positif dan negatif? dari 100 siswa yang mengisi angket, 87% menjawab
ya, 1% menjawab tidak, dan 12% menjawab tidak.Apakah pergaulan Anda sekarang sudah
termasuk positif? dari 100 siswa yang mengisi angket, 66% menjawab ya, 2%
menjawab tidak, dan 32% menjawab tidak. Apakah teman Anda sering mengajak Anda untuk merokok? dari 100 siswa yang mengisi angket, 5%
menjawab ya, 87% menjawab tidak, dan 8% menjawab ragu-ragu. Apakah Anda sering menrima
ajakan teman anda untuk merokok?
dari 100 siswa yang mengisi angket, 2% menjawab ya, 89%
menjawab tidak, dan 6% menjawab ragu-ragu. Apakah Anda sering merokok
dengan teman? dari
100 siswa yang
mengisi angket, 5% menjawab ya, 88% menjawab tidak, dan 7% menjawab ragu-ragu.
Dari hasil
pertanyaan Apakah perilaku Anda terbentuk karena
pengaruh pergaulan? dari
100 siswa yang
mengisi angket, 46% menjawab ya, 19% menjawab tidak, dan 35% menjawab ragu-ragu. Apakah Anda selalu selektif
dalam bergaul? dari 100 siswa yang mengisi angket,
73% menjawab ya, 7% menjawab tidak, 20% menjawab ragu-ragu. Apakah orang tua
selalu membatasi pergaulan Anda
diluar sekolah ? dari 100 siswa yang mengisi angket,
48% menjawab ya, 39% menjawab tidak, 13% menjawab ragu-ragu.
Dari hasil
pertanyaan Apakah bergaul dengan orang lebih dewasa
dapat mempengaruhi perilaku Anda? dari 100 siswa yang mengisi angket,
58% menjawab ya, 10% menjawab tidak, 32% menjawab ragu-ragu. Apakah bergaul dengan
siswa berprestasi dapat mengubah perilaku Anda
? dari 100 siswa yang mengisi angket,
88% menjawab ya, 5% menjawab tidak, 7% menjawab ragu-ragu. Apakah bergaul dengan
teman yang kurang motivasi belajar dapat merubah perilaku Anda? dari 100 siswa yang mengisi angket,
58% menjawab ya, 23% menjawab tidak, 19% menjawab ragu-ragu.
Dari hasil
pertanyaan Apakah
bergaul dengan teman yang mematuhi tata tertib dapat merubah perilaku Anda? dari 100 siswa yang mengisi angket,
82% menjawab ya, 8% menjawab tidak, 10% menjawab ragu-ragu. Apakah lingkungan
sekitar tempat tinggal dapat mempengaruhi perubahan? dari 100 siswa yang mengisi angket, 74% menjawab ya, 11%
menjawab tidak, 15% menjawab ragu-ragu.